Tips Menghitung Harta Gono-gini
Tips Menghitung Harta Gono-gini: Apabila kesepakatan tentang pembagian harta gono-gini telah tercapai, terkadang kita menganggap permasalahnya telah selesai. Anggapan tersebut kurang tepat karena ada suatu hal yang tidak kalah pentingnya, yaitu soal proses perhitungan dan penentuan harta gono-gini mana yang merupakan aset untuk suami dan mana untuk istri.
Dengan demikian, proses pembagian harta gono-gini sangat berkaitan erat dengan bagaimana proses perhitungan dan penentuan berikutnya.
Dalam menghadapi rumitnya pembagian dan perhitungan harta gono-gini, kita perlu mengutamakan hati dan pikiran yang jernih. Sebab, hanya dengan cara seperti itulah masalahnya akan mudah teratasi.
Sebaliknya, jika masalah ini dihadapi dengan cara yang emosional justru pasangan yang bercerai tidak dapat menemukan titik penyelesaian yang sebaik-baiknya.
Sebagaimana dikutip dari berbagai sumber dan pengalaman beberapa praktisi hukum, ada enam tips strategis mengenai pembagian harta gono-gini, sebagai berikut:
- Inventarisasikan dan pisahkan antara harta bersama, harta bawaan dan harta perolehan.
Pertama, seluruh harta keluarga perlu diinventarisasikan dan dipisahkan mana yang merupakan harta bersama (gono-gini), harta bawaan, dan harta perolehan. Untuk memisahkan harta-harta tersebut, soal bagaimana pasangan suami istri menyimpan surat surat berharga menjadi sangat penting.
Dengan adanya dokumen-dokumen resmi, seperti surat jual beli aset, maka akan mudah diketahui kapan aset itu dimiliki, apakah sebelum atau sesudah terjadinya akad perkawinan. Setelah diketahui mana yang merupakan harta perolehan dan harta bawaan, maka kedua macam harta ini cukup dipisahkan karena menjadi hak milik masing-masing pasangan. Harta gono-gini saja yang kemudian akan dibagi dan dihitung.
- Data seluruh aset
Setelah mengetahui harta gono-gini, kemudian seluruh aset harta tersebut perlu didata secara lengkap, yang meliputi harta bergerak, seperti mobil, sepeda motor, atau kendaraan lainnya, hingga harta yang tidak bergerak, seperti tanah, bangunan, sawah, kebun, tempat usaha, atau aset properti lainnya yang berupa perhiasan, lukisan, koleksi benda antik, perabotan rumah tangga, dan lainnya.
- Menginventarisasikan asuransi dan aset investasi yang dimiliki
Menginvertarisasikan asuransi dan aset investasi yang dimiliki, khususnya yang berbentuk portofolio keuangan, yang meliputi tabungan, deposito, rekening valas di bank, obligasi, reksa dana, atau investasi lainnya.
Mengapa investasi atau rekening di bank penting sekali untuk diperhatikan? Sebab, investasi ini sangat rentan untuk digelapkan oleh salah satu pihak pasangan. Suami atau istri bisa saja membuka rekening atau berinvestasi dengan identitasnya sendiri tanpa diketahui oleh pasangannya.
Oleh karena jaminan kerahasiannya yang begitu tinggi, pihak bank akan kesulitan untuk menelusuri rekening tersebut. Dalam soal investasi ini, perlu juga ditentukan dan kapan waktu pencairan dan pembagiannya karena nilai investasi bisa naik atau turun.
- Hitung semua hutang keluarga
Setelah semua aset dalam harta gono-gini ditentukan, maka kemudian melakukan langkah perhitungannya.
Setelah aset dihitung, kemudian dilakukan kegiatan mendaftar dan menghitung semua utang keluarga. Dalam
proses pendaftaran ini, jangan buru-buru memilih rumah atau mobil ke dalam daftar yang diharapkan menjadi bagian dalam harta gono-gini. Sebab, jika kredit rumah belum lunas ketika terjadi proses perceraian, kondisi keuangan pasca-perceraian justru jadi morat-marit. Jangan sampai setelah bercerai, penghasilan yang ada tidak cukup membayar cicilan tersebut dan memenuhi kebutuhan hidup lainnya. Sebenarnya, penentuan cicilan kredit tersebut biasanya dihitung berdasarkan penghasilan gabungan suami istri (join income).
- Datangi bank atau perusahaan pemberi kreditĀ
Jika ternyata salah satu pasangan ngotot ingin menguasai aset kredit tersebut, sebaiknya pasangan yang lain mendatangi bank atau perusahaan yang memberikan kredit. Sebab, pada umumnya sebelum mengucurkan pinjaman, kreditur meminta suami atau istri menjamin kredit yang diberikan kepada pasangannya. Oleh karena itu, salah satu pasangan yang merasa dirugikan bisa saja meminta kepada bank untuk menghapus jaminan pribadi atas kredit tersebut. Jika hal itu tidak dilakukan, masing masing pasangan tetap bertanggung jawab atas kredit tersebut.
- Pembagian aset setelah dikurangi hutang.
Setelah seluruh aset dikurangi dengan utang-utangnya, maka tinggal dibagi dua, dengan porsi yang disepakati oleh masing-masing pihak. Dengan begitu, harta gono gini telah selesai dihitung dan dibagi.
Cara tersebut membantu kita untuk menentukan dan menghitung mana yang merupakan bagian masing-masing dalam harta gono-gini. Langkah tersebut akan lebih mudah dilakukan jika pasangan suami istri yang sedang atau telah bercerai memiliki bukti perjanjian perkawinan yang menentukan mana harta bersama, harta bawaan, dan harta perolehan.
Akan lebih bagus jika segala bukti tertulis dari hasil jual-beli atas barang-barang yang pernah mereka lakukan selama perkawinan masih tersimpan rapi, sehingga ketika harta tersebut harus dibagikan akan menjadi jelas mana yang merupakan bagian untuk masing-masing pasangan.
Baca Juga : Data dan Dokumen Penting Atas Tanah